"MANILA: Filipina sedang sedang mencari siapa yang sebenarnya mengirimkan ratusan orang Sulu ke Lahad Datu, Sabah. Ini kerana, biaya untuk menyewa kapal feri demi mengirimkan mereka tidak murah, kata Presiden Benigno Aquino. “Kami diberitahu ada dana besar yang membiayai mereka dari Tawi-Tawi ke Sabah. Dari mana dana itu? Dari siapa?” katanya seperti dilapor viva.co.id hari ini.
Beliau juga mempersoalkan kesahihan Jamalul Kiram III sebagai pewaris Kesultanan Sulu yang sah. Menurutnya, pemimpin Sulu sekarang ini bukanlah keturunan langsung Sultan Sulu yang diakui Filipina pada 1974, iaitu Esmail Kiram I.
Ismael tidak memiliki keturunan sehingga kematiannya dan takhta diturunkan kepada orang lain. Kerajaan Filipina tidak mengakui kepimpinan Sultan Jamalul sebagai pewaris Sulu dan mengatakan seharusnya yang memimpin ketika ini adalah Esmail Kiram II, adik dari Esmail Kiram I.
Namun Esmail II mengatakan bahawa dia bukanlah pewaris, melainkan putera mahkota atau dalam bahasa Sulu disebut “sultan bantilan”. Ismael II juga mengatakan bahawa Jamalul adalah Sultan Sulu dan penguasa Palawan dan Sabah sejak waktu itu.
“Sejauh yang keluarga kami ketahui, Jamalul adalah pewaris Sultan,” kata Esmail. Dengan menunjukkan gambar riwayat keturunan Kesultanan Sulu, Aquino menegaskan bahawa Sultan Sulu sekarang iaitu Jamalul Kiram III, memiliki keturunan yang sangat jauh dari jawatan pemimpin.
Kajian kerajaan Filipina menunjukkan, Jamalul Kiram III adalah saudara jauh kepada Sultan Mawallil Wasit, adik Esmail II. “Inilah persoalan yang pertama kali muncul, siapa yang seharusnya mewakili Kesultanan Sulu?” kata Aquino. Kerajaan Filipina juga sedang mengkaji dua dokumen mengenai sewa Sabah oleh Kesultanan Sulu kepada syarikat British North Borneo Co. tahun 1878 yang kemudian diambil alih Malaysia tahun 1960an."
Sumber : Kompas Malaysia, 5 Mac 2013.
""Para pemberontak dari Sulu itu harus menyerah, atau mereka akan menghadapi tindakan dari aparat keamanan kami," kata Najib, di Subang Jaya, Malaysia, Sabtu, seperti dikutip surat kabar The Star.
Dari Manila, Presiden Filipina Benigno Aquino III menyerukan kepada warga Filipina yang menyusup ke Malaysia itu agar segera menyerah tanpa syarat sekarang juga.
Najib mengatakan, ia telah berbicara dengan Presiden Aquino tentang insiden berdarah itu, Jumat malam. Ia juga menegaskan, saat ini aparat keamanan Malaysia akan melakukan tindakan total terhadap para penyusup yang telah menewaskan dua polisi Malaysia tersebut.
"Saya telah memberi mandat penuh kepada Inspektur Jenderal Kepolisian Tan Sri Ismail Omar dan Panglima Angkatan Bersenjata Tan Sri Zulkefli Mohd Zin untuk mengambil semua tindakan yang dianggap perlu," kata Najib.
PM Malaysia itu juga mengatakan, kapal-kapal Angkatan Laut Malaysia telah dikerahkan ke perairan di sekitar Lahad Datu, Sabah, untuk mencegah para penyusup melarikan diri.
Selama ini, otoritas Malaysia berusaha menghindari pernyataan keras terkait penyusupan ini, dengan harapan para penyusup itu akan pergi dengan damai. Namun, kini, seperti dikatakan Kepala Kepolisian Sabah Hamza Taib, meski para penyusup itu memutuskan menyerah, mereka akan menghadapi tuntutan hukum."
Sumber : Kompas Internasional, 5 Mac 2013.
Kita perlu baca berita luar. Berita ini lebih baik dari propaganda politik dalaman yang sentiasa ingin mengeruhkan keadaan. ADIOSSS
No comments:
Post a Comment